Opini : Alasan Anime jarang tayang di TV

Apa yang kalian tunggu pada waktu liburan / pada waktu hari minggu dan weekend pada saat ini ? Sinetron, Drama, Acara music? atau beragam acara bulshit yang membuat kita binggung bagaimana menikmati acara tersebut ? Gw masih inget waktu gw masih SD dari tahun 2000 - 2006 semua acara di TV dapat gw nikmati dengan baik. Well pada tahun - tahun tersebut anak - anak dan remaja di INDONESIA dapat menikmati beragam tontonan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Gw masih inget waktu gw sama orang tua gw nonton keluarga cemara, gw sama adik kecil gw nonton captain tsubasa dan malam ditutup dengan reality show Who Wants To Be A Millionare. Tontonan pada masa itu menarik dan pas pada takarannya. Ada film keluarga, ada film untuk anak, dan ada reality show bermutu pada masa itu.

Oke kali ini gw cuma akan membahas Anime / kata orang tua gw "kartun". Mungkin dari kalian berfikir kalo kartun pada zaman itu sangat banyak ada Captain Tsubasa, Trouble Chocolate, Ghost at School, Nube ( kartun yang gw hindarin karena gw takut nonton kartu ini sendiri waktu itu ), Digimon, Pokemon, Zoid lalu beragam kartun pilihan yang siap menyita waktu kita untuk duduk kumpul dengan teman / orang tua kalian nonton kartun tersebut.

Lalu kenapa sekarang mereka menghilang ? apa ada hubungannya dengan AVATAR AANG ? gw rasa ga ada sama sekali hubungannya dengan serangan negara api di Kartun AVATAR. Oke kita intip satu per satu alasan yang dibuat sehingga membuat anime tersebut jarang muncul di tv

1. Sudah jarang anime yang lulus sensor

Melihat beberapa tahun kebelakang anime - anime yang ada dulu seperti yang gw sebutkan di atas berbeda sudut pandangnya dengan yang ada saat ini. Saat ini anime di Jepang sana sudah dikelompokan sesuai dengan umur penontonnya dan juga gender penontonnya.

Kita lihat lagi di Indonesia semua anime diberi label A ( Anak ) , padahal untuk beberapa anime harus diberi label BO ( Bimbingan Ortu ). Dan yang kita lihat hasilnya adalah anime yang muncul itu - itu aja . Sinchan ( seharusnya BO ), Doraemon, dan beberapa anime untuk anak - anak yang tayang di Space Toon dan TVRI. Alasan kenapa mereka menayangkan anime yang itu - itu aja adalah karena anime yang sekarang sudah beredar dijepang sana sudah berbau ( Echi = nakal ).

Oke mungkin mereka anggap Echi adalah suatu genre seni dari anime, tapi pandangan di Indonesia ? Echi = D ( Dewasa ). Itu sebabnya ada tayangan dada sedikit sensor, paha sensor dan bagian lain sensor padahal tayangan TV lokal disini ga jauh beda cuma beda tampilan kartun dan asli aja -__-"

2. Lisensi yang mahal dan Profit dari Anime tersebut

FYI semua anime di Jepang, Digambar dengan tangan dan dianimasikan bukan digambar dengan mesin ( komputerisasi) . Itu sebabnya biaya yang dikeluarkan mahal selain karena orisinalitasnya ( bener ga tuh ejaanya ) juga karena skill menggambar orang disana Kreatif bukan menggambar dengan mesin.

Berarti yang tayang diindonesia anime yang murah dong ? ga juga kebanyakan yang ada di Indonesia anime terkenal yang sudah dikenal lalu dengan begitu mereka bisa mendapat  keuntungan dari Iklan ( gw tahu sekali iklan katanya bayaran mahal walaupun cuma beberapa detik )

3. Anak - anak dan Remaja yang diubah berfikir "dewasa" dan berubahnya kiblat hiburan di Indonesia

Mungkin ini yang buat gw geram. Melihat berita di TV tentang kasus seks bebas ( oke gw ga akan bahas kalian semua sudah tau ) dan menyalahkan kemajuan ternologi yang terlalu mudah diakses oleh generasi muda. Akibatnya stasiun tv beralih dari kartun ke program aneh yang belum tentu anak - anak suka dan gw yakin adik gw yang masih kecil juga ga ngerti acara - acara yang aneh itu.

Kita dipaksa mengikuti acara yang aneh ( mungkin ada beberapa acara yang kategorinya mudah dipahami di zaman sekarang ini ) dan stasiun tv melihat kartun yang disukai anak - anak menjadi Minoritas, dan acara seperti sinetron, drama, dan beberapa acara lain yang aneh.

Itu menyebabkan semua program tv menjadikan kartun sebagai program untuk kalangan anak - anak tertentu saja dan menayangkan program yang membuat mereka untung mengikuti arus pasar.

Gw buat positngan ini sebagai penyampaian aspirasi gw, karena gw kangen saat - saat nonton kartun bareng keluarga, semua bisa nonton tontonan yang bagus bisa bikin tertawa dan yang terpenting jangna jadikan anak - anak dan Remaja saat ini dewasa terlalu cepat dengan acara - acara yang aneh, kembalikan keceriaan anak - anak saat menonton kartun karena tawa mereka akan membangun pribadi bahagia itu sederhana dengan tertawa, bukan hanya dengan uang dan keuntungan semata.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah - Reformasi

Review Anime : Chihayafuru

Review: 7 Anime Remaja terbaik yang pantas di tonton