13. Project Procurement Management
1.  Pengertian dan pentingnya Project Procure Management 
    
Manajemen Proyek Pengadaan merupakan bagian dari proses manajemen proyek di mana produk atau jasa yang diperoleh atau dibeli dari luar basis karyawan yang ada (yang akan bekerja pada proyek) dalam rangka untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Pada dasarnya ada dua jenis pengadaan, di mana perusahaan bertanggung jawab untuk produk atau jasa tertentu di bawah hukum kontrak , PPM ini termasuk tanggung jawab manajemen kontrak bahwa masalah tugas-tugas tertentu ke berbagai anggota tim. Kedua proses manajemen proyek yang penting untuk keberhasilan perusahaan. 
Manajemen Proyek Pengadaan juga dapat mencakup tanggung jawab kontrak di mana pembeli 
PPM mencakup berbagai tugas termasuk proses perencanaan di mana seseorang memutuskan apa yang harus memperoleh atau membeli dan bagaimana mereka akan melakukannya. Selanjutnya, mereka berencana kontrak yang memberikan hukum dokumen pertukaran. Setelah dokumen hukum yang disusun, penjual bisa merespon dengan berbagai pertanyaan seperti tawaran atau proposal. Setelah jawaban ini feeded kembali kepada mereka, mereka akan meninjau berbagai penawaran dan memilih siapa yang akan diberikan proyek. Proses yang paling penting dari Manajemen Proyek Pengadaan meliputi hubungan manajemen proyek antara kedua pembeli dan penjual melalui kontrak. Penutupan kontraktor set proyek dalam gerakan. 
3. Proses Project Procurement Management.
Enam (6) proses utama dari project procurement management:
- Planning purchases      and acquisition
- Planning contracting
- Requesting seller      responses
- Selecting sellers
- Administering the      contract
- Closing the contract
5. Contoh dan solusi membuat atau membeli. 
7. Kontrak Cost Reimbursable. 
Cost-reimbursable      contracts. Pada kontrak jenis ini, jumlah pembayaran ke      contractor/seller berdasarkan biaya real yang sudah dikeluarkan untuk      menyelesaikan pekerjaan (cost reimbursements), ditambah fee yang      menggambarkan keuntungan contractor/seller. Const-reimbursabe contracts      juga bisa memasukan klausul mengenai incentive bilamana contractor/seller      melampaui atau tidak mencapai tujuan proyek, yang berupa biaya, jangka      waktu atau kinerja teknis. Kontrak jenis ini memberikan flesibilitas untuk      mengatur kembali contractor/seller (contract), ketika lingkup kerja tidak      terdefinisi dengan jelas pada awal proyek, sehingga membutuhkan pengaturan      kembali, atau ketika risiko yang besar mungkin terjadi. Pada prakteknya      terdapat 3 jenis cost-reimbursable yang biasa digunakan, yaitu : (1) Cost Plus Fixed      Fee Contracts (CPFF),       dimana besarnya fee sudah ditetapkan pada awal pekerjaan dan tidak berubah      kecuali jika terjadi perubahan lingkup kerja. (2) Cost Plus      Incentive Fee Contracts (CPIF),      dimana besarnya fee bergantung pada sejauh mana pencapaian tujuan      pekerjaan. (3) Cost Plus Award Fee Contracts (CPAF),  dimana besarnya      fee lebih bergantung pada kepuasan client/buyer terhadap kinerja      contractor/seller (umumnya bersifat subyektif.
9. Solicitation dan  rencana Solicitation.
Solicitation Planning
- Memperjelas dan mendetilkan lingkup pekerjaan,      spesifikasi, dan volume pekerjaan sesuai dokumen kontrak. Kadang-kadang kontraktor harus memperjelas item yang      kurang jelas dan berpotensi menimbulkan ambiguitas. Kejelasan lingkup      sangat penting dalam memastikan biaya proyek. Ketidakjelasan yang      dialihkan seringkali membuat konflik, keterlambatan dan ketidakpercayaan      dari pihak subkontraktor. Sehingga sebelum melakukan lelang pekerjaan      subkontraktor, pemberi tugas harus lebih mendetilkan lingkup pekerjaan      tersebut sedemikian ketidakjelasan dapat ditekan semaksimal mungkin.
- Mencari alternatif spesifikasi yang paling      kompetitif dalam batasan syarat teknis yang ada. Dalam syarat spesifikasi biasanya memberikan lebih      dari satu alternatif spesifikasi yang setara. Alternatif spesifikasi      memungkinkan pihak penyedia jasa untuk mendapatkan harga yang paling      kompetitif sehingga harga kontrak dapat ditekan. Menggunakan single      spesifikasi akan memicu monopoli yang pada akhirnya menimbulkan biaya yang      tinggi.
- Mencari informasi lain terkait alternatif      spesifikasi yang tidak tercantum dalam syarat spesifikasi teknis namun      memiliki kualitas dan kehandalan yang minimal sama atau bahkan lebih      tinggi namun memiliki harga yang lebih kompetitif. Perlu disadari adalah bahwa tidak ada design yang      sempurna. Semakin banyak informasi akan memberikan data spesifikasi yang      lebih baik dan lebih kompetitif. Untuk ini perlu komunikasi yang intens      dan terbuka dengan pihak proyek yang terkait terutama perencana dan atau      Owner.
- Membuat skema pembayaran sedemikian secara cash      flow tidak menyebabkan negatif cash flow pada saat pelaksanaan oleh      subkontraktor. Negatif cash flow jelas      menyebabkan bunga bank yang pada akhirnya akan menjadi dasar mark up dalam      penawaran subkontraktor yang seringkali over estimate atau lebih besar      dari yang seharusnya. Kalaupun kondisi kurang memungkinkan maka adanya      negatif cash flow harus ditekan semaksimal mungkin. Jadi sebaiknya dibuat simulasi cash flow pada      masing-masing pekerjaan subkontraktor. Lalu diusahakan agar tidak      terjadi negatif cash flow dalam bentuk uang muka, pembayaran pertama atau      skema pembayaran via bank seperti SKBDN , KMK atau yang lain. Uang muka      dan pembayaran pertama haruslah dalam angka yang sesuai berdasarkan      rencana cash flow. Uang muka tidak selalu harus tetap 10%. Bisa saja      memberikan uang muka 5% jika dengan itu cash flow tidak negatif. Ini      sangat situasional.
- Jika pembayaran dilakukan via bank, maka      carilah skema dengan fee yang paling kecil.      Fee merupakan dasar mark up penawaran subkontraktor. Semakin kecil fee      maka akan semakin kecil pula faktor mark up.
- Memberikan kepastian pembayaran. Adanya kepastian akan menurunkan persepsi tingginya      negatif cash flow yang berujung pada tingginya bunga bank yang harus      dicadangkan.
- Mengusahakan waktu pelaksanaan yang optimal. Tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Masa      pelaksanaan yang terlalu lama akan membuat biaya overhead subkontraktor      meningkat, dan masa pelaksanaan yang terlalu singkat akan meningkatkan      biaya lembur. Jadi harus optimal dan tepat waktunya.
- Bekerja sama dalam hal pemakaian fasilitas      pelaksanaan bersama seperti listrik, kantor sementara, alat kerja, dan      yang lain tanpa menghambat pelaksanaan proyek. Kerja sama ini akan menekan biaya transportasi      pengadaan fasilitas. Akan terjadi double      cost apabila tidak dilakukan kerja sama ini.
- Mengkoordinir pekerjaan penunjang yang harus      dikerjakan seperti kebersihan dan safety serta security. Kontraktor sebaiknya mengkoordinir kebersihan atau      housekeeping, safety, dan security. Ini juga dalam rangka menekan double cost. Koordinasi ini      harus disampaikan saat tander subkontraktor agar didapat kejelasan      mengenai biayanya.
- Membuat kriteria penilaian subkontraktor yang      komprehensif dan memadai.      Seringkali kriteria penilaian adalah yang paling murah tanpa memperhatikan      aspek yang lain. Perlu diketahui adalah bahwa paling murah bukan berarti      paling untung. Paling murah tanpa pertimbangan yang lain akan menjadi hidden cost dalam pelaksanaan      proyek.
- Menyampaikan prosedur birokrasi pada saat      sebelum disampaikan penawaran harga. Ini      dikomunikasikan tertulis dan sebaiknya dikonfirmasikan pada saat      aanwijing.
- Mengasuransikan dampak force majeure seperti      huru-hara atas faktor ketidakstabilan sosial, politik, dan keamanan. Asuransi ini harus dilakukan oleh kontraktor dan      dipastikan lingkup asuransi ini. Informasi mengenai masalah ini harus      disampaikan kepada para calon subkontraktor agar tidak lagi mencadangkan      biaya atas risiko tersebut.
- Mempercepat keputusan pemenang dan segera      memberikan uang muka kepada subkontraktor.     Hal ini dilakukan jika terjadi ketidakpastian ekonomi yang cukup tinggi      sedemikian mempengaruhi harga penawaran.
- Mencari data kondisi cuaca dan membuat trendnya      secara bulanan. Data ini akan berguna untuk      mengurangi persepsi yang terlalu berlebihan mengenai faktor cuaca.      Persepsi yang berlebihan akan membuat asumsi produktifitas menjadi kecil      dan akhirnya menimbulkan biaya yang tinggi.
11. Pemilihan sumber (Suppliers and Writing Their Contracts) 
13. Penyelesaian kontrak. 
Daftar Pustaka:
http://asro.wordpress.com/2010/05/19/contract-type/ Diunduh tanggal 4 Januari 2014
http://adiprassetio92.blogspot.com/2012/01/project-procurement-management.html Diunduh tanggal 4 Januari 2014
http://ryanpambudi.students.uii.ac.id/2012/04/01/kontrak-selesai-dan-persentase-penyelesaian/ Diunduh tanggal 4 Januari 2014
Daftar Pustaka:
http://asro.wordpress.com/2010/05/19/contract-type/ Diunduh tanggal 4 Januari 2014
http://adiprassetio92.blogspot.com/2012/01/project-procurement-management.html Diunduh tanggal 4 Januari 2014
http://ryanpambudi.students.uii.ac.id/2012/04/01/kontrak-selesai-dan-persentase-penyelesaian/ Diunduh tanggal 4 Januari 2014

 
 
Komentar
Posting Komentar